Skip to main content
Gong Budaya

follow us

Indahnya Gulungan Ombak Kepulauan Mentawai, Surfers Paradise

Oleh. Harfiandri Damanhuri

Laut yang luas tersimpan potensi yang sangat besar. Baik potensi sumberdaya ikan, sumberdaya ekosistem, sumberdaya maritim, dan pulau-pulau kecil yang mendukung siklus dan rantai kehidupan dilaut. Lebih dalamnya lagi juga terkandung sumberdaya mineral di dalam dasar laut berupa endapan logam ; emas, perak, timah, mangan, kromit serta potensi sumberdaya fisik lautan diantaranya pergerakan arus, gelombang laut, pasang surut, angin dan konversi energi panas laut yang belum banyak di manfaatkan untuk kepentingan bangsa.

Tren pemanfaatkan ombak sebagai salah satu sarana pendukung “sport tourism” olah raga surfing (selancar). Surfing mulai dikenal sejak 1915, tahun 1950an mulai diperkenalkan penggunaan papan surfing dari “fiberglass”, tumbuh dan berkembang hebat periode 1960-1970an.

Kegiatan surfing berawal dari kebiasaan raja-raja di Hawaii sekitar 300 tahun lalu. Karena hanya kaum raja yang dapat membuat kayu yang dapat dibentuk sesuai kebutuhan untuk bermain di pantai. Lalu kayu bulat yang biasa didayung dengan tangan, bermetamorfisis menjadi papan surfing. Dimana orang dapat berdiri diatas papan surfing dan bermain dialunan, liukan dan gulungan ombak yang membentuk lorong laut.

Surfing adalah salah satu olah raga alam bebas yang menantang dan memicu adrenalin, sehingga kalau tidak hati-hati tepat memasuki lorong gelombang, akan berakibat terbawa arus gelombang dan dapat dihempas ke pantai yang berakibat para surfer cidera dan luka parah.

Tahihi Hawaii adalah lokasi surfing yang sangat terkenal di dunia, dimana olah raga ini berasal. Sedangkan dibelahan samudera lain, terutama di Kepulauan Mentawai terdapat banyak spot ombak yang dapat dimanfaatkan untuk berselancar.

Ombak Mentawai pertama kali ditemukan oleh surfer dari Australia sekitar tahun 1980an. Mereka datang dengan "privat boat". Lalu sepulang dari Mentawai, pengalamannya bermain dalam alunan ombak besar, diceritakan kepada teman-temannya tentang keindahan gulungan ombak gugusan Kepulauan Mentawai di banyak titik. Secara diam-diam para pencinta surfing dari Australia mulai merintis kegiatan surfing di Kepulauan Mentawai dengan kapal perahu layar-bermesin.

Dalam olah raga surfing, modal pertama adalah papan surfing. Bagi pemula sebaiknya papan surfing yang berukuran besar dan tebal. Selanjutnya baru mulai belajar mendayung dengan posisi badan tengkurap diatas papan surfing. Setelah itu dilanjutkan dengan mencoba mendayung dengan tangan dengan posisi badan diatas papan surfing. Lalu bergerak dengan cepat duduk-jongkok-berdiri diatas papan tersebut sambil mengikuti alunan gelombang laut arah ke pantai yang dangkal.

Terdapat banyak nama ombak yang diberikan oleh para surfer yang datang berwisata ke Kepulauan Mentawai mulai dari nama ombak ; lighthouse, hole, moots, thunders, rags left, roxies, greenbush, KFC, macaronis, silabu left, batcave, lances left, bintangs, monkeys, 7palm, scarecrows, franklins, teleskopes, suicides/ariks, ombak tidur, icelands, rifles,, karambajet, aframes, no-kandui, little kandui, hideaways, ni-pussie, bankvaults, pitstops, e-bay, beng-bengs, burger world. Semua spot tersebar merata dari utara Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan dan pulau-pulau kecil, terutama gulungan ombak yang indah dan hebat terdapat di dalam Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD), Selat Bunga Laut, Kab. Kep. Mentawai.

Tipikal gulungan ombak di Mentawai ini sangat berbeda dengan ombak daerah  lainnya. Selain memiliki tinggi ombak maksimum 6 meter, dengan spot ombak yang banyak disetiap sisi pulau. Uniknya gulungan ombak di Kepulauan Mentawai ini  selalu ada dan tersedia setiap waktu. Tergantuang arah angin. Jadi bagi surfer tidak perlu berebut ombak. Kerana dari setiap sisi mana saja, terhidang ombak yang enak, mudah dan siap disantap oleh para surfer sepanjang hari. Maka lahirlah nama ombak Mc.Donal di Pulau Ko-Roniki, Siberut Barat Daya, Mentawai.

Pulau Nyangnyang (Foto.Dok.Harfiandri Damanhuri)

Sekitar 40-an ombak Mentawai yang menjadi favorit bagi para surfer yang datang dari seluruh dunia. Maka, jika anda berkesempatan berwisata ke Sumatera Barat jangan lupa mampir sebentar ke Kepulauan Mentawai sebuah kabupaten pesisir barat Sumatera. Dengan kapal cepat MV Mentawai Fast berjarak lk 153 km dari Pelabuhan Muara, Kota Padang kapal melaju dengan kecapatan lk 3, 5 jam dengan kondisi cuaca bagus, kapal wisata sudah merapat di pelabuhan Ibu Kota Kab.Kep.Mentawai ; Tuapeijat, Pulau Sipora. Di halaman depan Pulau Sipora terdapat juga lokasi ombak surfing yang mudah diakses, selamat datang di Mentawai “anai leu ita”, salam konservasi (06 Agus 2016)

Surfing
bergulung ombak / wave in rolls
mengangkat / take up
mendorong / pust
papan selancar /board of surf
meluncur/ slide away
masuk /  go into
lorong gelombang/ path of swell
     menukik / dive
     membalik / revert
      pecah  / shattere
              menghantam / hit out
              menikam / stabbed
              : jiwa /: soul

Harfiandri Damanhuri
Mentawai, Februari, 2001

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar