Skip to main content
Gong Budaya

follow us

About

About

Saya hanyalah seorang yang menyukai sastra dan budaya. Seberapa besar kecintaan saya pada dunia sastra dan budaya tidak pula bisa saya jelaskan, karena sulit untuk menilai diri sendiri. Apalagi jika saya diminta untuk menjelaskan tentang seberapa dalam kecintaan saya pada dunia sastra dan budaya. Meskipun demikian, penggalan tulisan teman saya Dasril Ahmad seorang krititus sastra tinggal di Padang setidaknya cukup mewakili tentang diri saya dan saya kutipkan:

"Membaca dan menikmati dua sajak karya Boy Yandra Tamin berjudul “padamu yang pergi” dan “kepada sri elsa yusnelli” yang saya temukan di ruang Budaya Minggu Ini (BMI) Haluan, edisi Senin, 15 Mei 1989, halaman VII, menjemput ingatan saya ke dekade 1980-an, di mana penyair (yang sekarang dosen, pengacara. dan kandidat doktor ilmu hukum) ini masih aktif menulis sajak di Harian Haluan, Padang. Dalam pengamatan saya, Boy Yandra Tamin merupakan penulis/penyair yang muncul dan besar dari ruang Remaja Minggu Ini (RMI) Haluan asuhan penyair Rusli Marzuki Saria"

Penggalan dari catatan Dasril Amad di atas agaknya lebih dari cukup untuk menggabarkan diri saya dan kecintaan saya pada dunia sastra dan budaya.