Inilah sisi lintasan sejarah di kawasan wisata Mandeh ! Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa jalur barat Samudera Hindia di belahan barat Pulau Sumatera, adalah jalur tersibuk sejak dahulu, sabagai salah satu palau emas incaran para penjelajah samudera, dan pulau penghasil rempah - rempah yang sangat terkenal dahulunya. Mungkin di darat bisa kita lihat bagaimana kejayaan kerajaan Indera Pura di Tapan Lunang Si Laut jejaknya masih ada, Pulau Cingkuak menjadi basis Belanda untuk mengutip pajak kepada kapal yang lalu lalang keluar masuk kawasan Pesisir Bandar Sepuluh (X), membawa hasil berupa emas dari Nagari Tambang, Bungo Pasang Painan.
Sampai saat ini bisa dilihat bukti peninggalan kejayaan masa lalu itu seperti Pusat Listrik Tenaga MicroHidro, dengan pipa besar dan tangga lebih 135 tingkat ke pusat pengedaman air sebagai sumber energi di atas bukit yang masih ada dan berfungsi baik sampai saat ini Listrik yang bersumber dari daerah ini dahulunya ikut membantu beroperasi PT Seman Padang yang sudah berdiri tahun 1901.
Kapal Tenggelam Mandeh ini satu-satunya aset yang sudah tercatat sebagai inventaris No.14/BCB-TB/A/14.2007. Hasil penelitian tentang kapal ini untuk tahap awal sudah di presentasikan pada Internasional Symposium on Boat and Ship Archaeologi Oktober 2012 di Belanda oleh Mbak Nia dari Loka LPSDKP Bungus, sambil melengkapi bahan - bahan dan literatur dan meminta masukan, klarifikasi, sejarah tentang kebenaran kapal ini dengan pemerhati dan pakar dari Belanda negeri asal bangkai kapal MV Boelongan Naderland ini.