Skip to main content
Gong Budaya

follow us

Sea Turtle Fun Day di Jambak Turtle Camp

Oleh. Harfiandri Damanhuri

Dalam menyongsong hari penyu sedunia yang jatuh pada bulan Mei 2017, Jambak Turtle Camp, Sumatera Barat mengadakan berbagai lomba serba massal yang terkait dengan penyu. Kegiatan ini digagas oleh Yose bersama komunitas konservasi penyu berbasis masyarakat di Pasir Jambak dengan mengusung tema “Sea Turtle Fun Day”.

Kegiatan di mulai Sabtu dengan kegiatan sosialisasi tentang lingkungan, penghijauan dan konservasi. Pada hari Minggu di mulai 07.00 WIB lomba senam massal yang diikuti oleh ibu-ibu, masyarakat sekitarnya, para undangan dan para tamu dengan instruktur senam profisional.

Setelah senam massal ibu-ibu muda yang mendampinggi anaknya mulai tingkat PAUD, TK dan SD, melanjutkan kegiatan lomba memasak berbahan “seafood” secara massal.
Lomba masak terdiri 14 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 - 5 orang ibu-ibu dan satu kelompok tetap dari PKK Padang Sarai, Kec. Koto Tangah, Kota Padang.
Empat belas (14) menu hasil kreasi dari lomba masak seafood tersebut siap terhidang diatas satu meja. Dari sekian bentuk jenis makanan yang dihidangkan, terdapat satu tampilan menu seafood yang unik.

Perpaduan menu lokal dan asing yang ditempatkan dalam wadah nenas yang telah dikeluarkan isinya. Bentuk tampilan wadah nenes ini unik dan menarik. Bau aroma manis dan asam nenas yang bercampur dengan kepiting saus pedas yang ditempatkan dalam nenas yang telah dipotong dua.
Dengan berbagai aksesoris penampilan, bumbu rempah lokal yang mengeluarkan aroma, bau yang menggoda, menggugah selera. Menu yang ditempatkan dalam wadah nenas ini membuat dewan juri Mulyadi Chef Hotel AW Padang dan Widia dari PT Pondan berdecak kagum.

Para ibu muda yang sudah selesai senam massal, "contang-canting" masak massal. Anak-anak mereka juga mengikuti lomba mewarnai secara massal dengan mewarnai gambar penyu lengkap dengan ekosistemnya.

Kegiatan mewarnai merupakan salah satu bentuk edukasi menanamkan nilai dan rasa kepedulian terhadap penyu dan lingkungannya pada anak-anak sejak dini, tidak lepas juga dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional.

Lomba mewarnai diikuti oleh anak-anak pendidikan usia dini sampai remaja muda dari Kecamatan Koto Tangah dengan jumlah peserta 92 orang yang didampingi oleh asosisasi persatuan guru TK. Tidak lupa acara juga diisi dengan Sosialisasi Perlindungan Terhadap Anak-Anak oleh Polsek Koto Tangah yang didampingi oleh tim Polda Sumbar.
Seaturtle Fun Day" di Jambak Turtle Camp

Waktu senggang menunggu hasil dari para dewan juri. Acara Turtle Fun Day dimeriahkan dengan kehadiran Ghina Maulia Rahim, Putri Maritim Sumatera Barat dan Runner Up I Puteri Maritim Indonesia 2016. Ia menyampaikan pesan penting upaya menyelamatkan penyu di Sumatera Barat.
Dari 1.000 tukik penyu yang dirilis ke habitat alaminya, hanya 1 sampai 2 ekor yang akan menjadi ibu penyu. Untuk itu kegiatan sosialisasi, edukasi dan memberikan pemahaman tentang konservasi penyu harus dilakukan sejak dini, kata Ghina.

Selain itu kegiatan yang cukup padat ini, dilanjutkan dengan penyuluhan massal dilapangan terbuka yang teduh dan asri. Ada 10 alasan kenapa penyu perlu di konservasi. Salah satunya point penting ; “penyu termasuk biota yang ikut mengatur keseimbangan ekosistem dilautan luas”, kata tim peneliti Pusat Data dan Informasi Penyu Indonesia, (Setia) Universitas Bung Hatta, Padang.

Acara Seaturtle Fun Day ini dilaksanakan selama dua hari Sabtu dan Minggu yang dihadiri oleh komunitas Mahasiswa UMSB, HMJ UNP, Mahasiswa STIKES Mercubaktijaya Padang, Mapala Univ. Tamsis, Mahasiswa Unand, Mahasiswa UPI, adik-adik dari Komunitas Literasi Vespa Pustaka Tanah Ombak ikut berkontribusi dengan memamerkan buku bacaan serta kegiatan membaca dihadapan anak-anak, tamu dan pengunjung lainnya.

Para peserta, pengunjung, sponsor, undangan mulai dari Perangkat Kecamatan, Polsek Koto Tangah, DKP Prov. Sumatera Barat, Loka KKPN Satker TWP Pieh, BPSPL Padang, BPSP Padang Satker Pekan Baru dan dinas terkait memadati arena kegiatan.

BPSPL Satker Pekan Baru sengaja datang untuk menghadiri acara tersebut dengan merilis penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang berumur 2,5 tahun dengan panjang lengkung karapas 70.00 cm dan lebar lengkung kerapas 80 cm. Penyu ini merupakan sumbangan dari masyarakat.
Selain meliris penyu dewasa, peserta juga merilis secara massal sebanyak 75 tukik penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di pantai Pasir Jambak.

Kegiatan ini juga dihadari secara khusus oleh Sari Sas Anggriani, Runner Up 1 Puteri Maritim Sumatera Barat 2016, Sonya Silvia Uni Payakumbuh 2017, dengan satu pernyataan “Penyu adalah hewan laut langka yang harus dilindungi, karena jumlahnya terus berkurang. Sosialisasi ini tidak boleh berhenti dan harus ditingkatkan melalui duta konservasi adik-adik, para orang tua dan masyarakat disekitar sini yang punya kepedulian”.

Kegiatan puncak pada hari Minggu tersebut dihadiri lk 500 penggunjung, sehingga diharapkan kegiatan ini punya dampak terhadap kelestarian penyu di Indonesia.
Selamat Hari Penyu se Dunia, Selamat Hari Pendidikan Nasional, Selamat untuk Bung Yose sang inspirator.

Selamatkan penyu untuk masa depan kemaritiman kita dengan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Salam Konservasi (lbmtrn,1.5.17)

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar