Skip to main content
Gong Budaya

follow us

Pesona Teluk Sembilan, Pasaman Barat

Oleh Harfiandri Damanhuri

Jika anda berkesempatan berkunjung ke Teluk Sembilan Pasaman Barat, dengan jalur darat dari Kota Padang ke Aia Bangih, Pasaman Barat lk 4-5 jam perjalanan. Perjalanan yang cukup pajang akan membuat perut anda lapar, karena hari sudah menjelang siang sampai di daerah tujuan.

Sampai di pasar kawasan pantai Muaro Aia Bangih anda akan mencoba mencari rumah makan sepanjang jalan besar menuju muara tua pelabuhan Aia Bangih. Dipelabuhan tua ini terdapat situs pelabuhan/reede Aia Bangis yang dulunya merupakan ibu kota Keresidenan Tapanuli yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1842. Sebelum pusat keresidenan tersebut pindah ke Sibolga, Sumatera Utara.

Jika kedatangan anda bertepatan dengan hari pakan (balai), jalan ke arah dermaga tua akan menyempit dipenuhi oleh para pedagang. Sambil lihat kiri kanan pedagang menjajakan kebutuhan harian untuk masyarakat dari pulau-pulau kecil sekitar Teluk Sembilan. Juga ada masyarakat yang datang dari luar daerah terdekat.

Sambil berjalan dalam keramaian dari kejauhan akan terlihat sebuah palang nama merek sebuah Rumah Makan “Teluk Sembilan”. Apa yang spesial makan disini uda ?. Pemilik restoran yang langsung merangkap tukang sanduak, tukang tatiang dan tukang hidang menjawab gulai ikan hiu, diak katanya. Ado satiap hari jawabnya. Saya begitu senang. Karena saya sangat menyukai makan gulai ikan hiu dari kelompok hiu botol/cucut botol. Karena tidak disemua tempat di Sumatera Barat tersedia hidangan yang menyediakan menu gulai kuah kuning ikan hiu.

Dari mana asal nama Rumah Makan Taluak Sembilan ko uda, tanya saya penuh harap. Uda pemilik rumah makan bertutur bahwa di Aie Bangih ko, dulu masyarakatnya banyak berasal dari Pesisir Selatan ataupun pesisir Pariaman yang bermigrasi akibat kegiatan perikanan tangkap, sampai terdampar di pesisir pantai Teluk Sembilan Aia Bangih,  Pasaman Barat ko.

Di dalam kawasan Taluak Sembilan, terdapat serba sembilan (9) diantaranya sembilan pulau 1). Pulau Tolua, 2) Pulau Pangka, 3) Pulau Pigago, 4) Pulau Tamiang, 5) Pulau Panjang, 6) Pulau Harimau, 7) Pulau Unggeh, 8) Pulau Ikan, dan 9) Pulau Nibuang. Sembilan batu ; 1). Batu Hitam, 2). Batu Gajah, 3). Batu Kudo, 4). Batu Tongga, 5) Batu Bajanji, 6). Batu Ampa, 7) Batu Sapuluah, 8) Batu Balaia, dan 9) Batu Kuduang.
Pelabuhan Pulau Panjang Teluk Sembilan, Pasaman Barat (Foto:pemda pasbar 2016)

Sembilan sungai atau batang aia ; 1) Batang Palantiangan, 2) Batang Pigogah, 3) Batang Sikabau, 4) Aia Salak, 5) Aia Tangguli, 6) Aia Bangih, 7) Sungai Pinang, 8) Batang Tomak, dan 9) Batang Pati Bubur. Sembilan gunung dan atau bukit 1). Gunung Sicancang, 2) Gunung Sungkai, 3) Gunung Jawi-Jawi, 4). Gunung Muaro, 5). Gunung Ompek Kaki, 6) Gunung Marando, 7). Gunung Silewi, 8) Gunung Terusan, dan 9) Gunung Bagombak.

Sembilan taluak 1) Taluak Dalam, 2) Taluak Limo Kapeh, 3) Taluak Belimbing, 4) Taluak Kampuang, 5) Taluak Tapang, 6) Taluak Bamban, 7) Taluak Pote/Petai, 8) Taluak Simanah, serta 9) Taluak Sinata. Apa lagi yang serba sembilan ?, yaitu ulamanya juga sembilan. Akan tetapi untuk tahu sejarah ulama yang sembilan anda harus berkunjung atau datang sendiri sambil berwisata ke pulau-pulau kecil yang indah di dalam kawasan Teluk Sembilan, Kecamatan Aia Bangih, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Jika datang berkunjung ke Aia Bangih, tersedia penginapan Mess Pemda,  bangunan berarsitektur kolonial yang sudah di renovasi atau juga dapat menginap di Wisma Reza. Selain itu ada rumah-rumah lama penduduk yang sudah menjadi homestay juga dapat menginap, karena sudah biasa menerima tamu yang datang  berkunjung ke Nagari Aia Bangih, dekat dari pelabuhan. Biayanya-pun tidak terlalu mahal. Sampai saat ini belum banyak jumlah kunjungan tamu dari luar daerah ke Aia Bangih. Dari data-data BPS (2013-2014) menunjukan, jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri baru sebanyak 85 ribu orang/tahun dengan jumlah kunjungan tamu dari luar negeri belum mencapai angka 100 orang pengunjung rata-rata selama lima (5) tahun belakangan.

Pesona yang tersembunyi dalam kawasan Teluk Sembilan adalah gugusan pulau-pulau kecil dengan jarak yang berdekatan dan budaya masyarakat pesisir/ kepulauan. Keindahan kawasan tidak hanya di darat,  juga kawasan pesisir pantai, dalam laut dengan ekosistem terumbu karang, hutan bakau yang lebat, luas dan asri. Ikan-ikan nemo yang lucu dan beberapa jenis ikan hias dari kelompok Caesionidae, Haemulidae, Lutjanidae, Scaridae, Singanidae serta berbagai jenis ekosistem terumbu karang dalam laut yang terhampar luas yang bisa dilihat dengan cara menyelaman dipermukaan perairan (snorkeling) ataupun dengan menyelam dengan tabung scuba (diving).

Pada beberapa titik tertentu dalam perairan dangkalnya dapat ditemukan berbagai jenis karang Acropora sp (karang bercabang). Selain itu juga dapat melihat atraksi penyu naik bertelur di pantai penelurannya ataupun melihat bekas jejak-jejak penyu yang ditinggalkan dari jenis penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) yang selalu bertelur di Pulau Tolua. Teluk Sembilan adalah sebuah teluk yang tersembunyi yang belum banyak dikunjungi, sebuah potensi pariwisata bahari tersembunyi di Pasaman Barat yang layak untuk dikunjungi dengan segala pesona alaminya, salam konservasi, wonderful  Indonesia (Foto.Harfiandri Damanhuri, 01 Mei 2016).*

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar