Skip to main content
Gong Budaya

follow us

Marlin “Si Tuhuak” Pantai Barat Sumatera

Oleh. Harfiandri Damanhuri

Ikan Layaran sama dengan Ikan Marlin atau dikenal dengan nama lokal Ikan Situhuak. Ikan ini memiliki sebaran yang sangat luas dan potensial di Sumatera Barat, mulai dari sekitar perairan Pulau Pieh, Pulau Bando, Pulau Kasiak, Pulau Tangah, Pulau Pandan dan Pulau Toran. Potensi ikan ini menambah salah satu daya tarik wisata memancing (sportfishing) yang menjanjikan bagi para “maniak panciang” di Sumatera Barat dan Indonesia.

Era zaman Presiden Soeharto dulu, beliau termasuk salah seorang presiden yang menyukai memancing di pulau-pulau kecil, di Kepulauan Seribu. Beliau sering mendapatkan ikan jenis Marln ini. Bahkan ada sebuah anekdot yang mengatakan ikan tersebut dengan sengaja disangkutkan oleh para pangawal presiden. Pasukan khusus yang ikut memacing dan telah mempersiapkan ikan Marlin sebelumnya.

Adapun alat panangkapan ikan ini adalah menggunakan pancing tangan “hand line” bagi para maniak pancing atau juga dapat ditangkap dengan alat tangkap pancing tonda dimana kapalnya harus bergerak terus ke depan atau umumnya dikenal di Sumatera Barat “menundo”. Sedangkan pada umumnya nelayan tradisonal di Sumatera Barat dapat juga menangkap si Marlin dengan menggunakan kapal payang atau bisa juga ditangkap dengan menggunakan alat tangkap pancing mini rawai tuna.

Teknik operasi alat pancing dengan cara menurunkan pancing dengan gulungan benang “pupuyan”. Setelah benang terbenam yang ditandai dengan pelampung pancing yang timbul tenggelam dipermukaan air laut yang tidak rata. Nelayan mulai "menganjua" pancing, lebih kurang 1 jam. Jika ada tanda-tanda pancing kanai, maka tidak serta merta pancing ditarik dengan cepat agar ikan hasil pancingan didapatkan.
Ikan Marlin (Layaran) 'Situhuak' di Purus Kota Padang (Foto Harfiandri Damanhuru:2015)

Perlu teknik dan kiat menarik benang pancing secara pelan-pelan, karena ikan jenis ini termasuk ikan perenang cepat, penjelajah samudera luas. Ikan Marlin tenaganya cukup kuat dan ukuranya besar dengan panjang lebih dari 1 (satu) meter. Dengan ciri morfologi memiliki sirip seperti sayap, muncong panjang dan tajam, berat rata-rata di atas 75 kg. Harga ikan Situhuak saat ini rata-rata satu (1) ekor di pasaran nelayan tradisional sepanjang pantai di Sumatera Barat, berkisar Rp. 800.000 - 1.000.000.-

Setelah ikan ini didapatkan oleh nelayan, biasanya langsung dijual kepedagang ikan. Biasanya oleh pedagang ikan ini  dipotong-potong oleh para pedagang. Lalu dijual dikios-kios disepanjang Pantai Kota Pariaman atau Pantai Kota Padang. Ikan Sihutuak alias Merlin ini enak dimasak atau digulai dengan lado kutu, atau dapat juga digoreng kariang. Ia termasuk ikan perenang cepat, bisa terbang ke permukaan perairan walaupun tidak terlalu tinggi. Hentakan dan tarikannya sangat kuat apabila terkena kail pancing. Setelah ikan Marlin ini dibeli oleh juru masak warung makan Nasi Padang, lalu di masak dengan enak dan aroma yang menggoda. Gulai ikan ini yang dapat di temukan pada beberapa warung Nasi Padang dengan nama kuliner “Gulai Situhuak”, dengan aroma yang khas dan spesifik, disepanjang pantai di Sumatera Barat, selamat menikmati, salam konservasi (Foto : Harfiandri Damanhuri , 2014-2015)

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar