Sastrawan Rivai Marlaut, lahir 12 Oktober 1912 di Koto Baru, Kabupaten Solok dan meninggal di Padang, Sumatera Barat, 20 April 1994 pada usia 81 tahun. Rivai Marlaut selain dikenal sebagai sastrawan Indonesia ia adalah seorang wartawan dan pernah memimpin Harian Haluan Padang sebagai pemimpin redaksi pada tahun 1970-an.
Dalam perjalanan hidupnya Rivai Marlaut selain menulis karya sastra, pekerjaan/karir kewartawanan pernah ditekenuninya beberapa surat kabar selain dari Harian Haluan, seperti;
Dalam perjalanan hidupnya Rivai Marlaut selain menulis karya sastra, pekerjaan/karir kewartawanan pernah ditekenuninya beberapa surat kabar selain dari Harian Haluan, seperti;
- Harian Pemandangan (1935)
- Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Peredaran Zaman (1936)
- Anggota Redaksi Harian Tjahaja Timur
- Majalah Perundingan
Selain itu, Rivai juga berkarier sebagai wartawan di berbagai media di berbagai kota, seperti Palembang, Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Sejak 1947, dan berkarier sebagai wartawan lepas pada berbagai media massa, yaitu Antara, Merdeka, Harian Rakyat, Patriot, Suara Merdeka, dan lain-lain.
Dari sisi pendidikan, sastrawan Rivai Marlaut mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat (SR) di Solok, Sekolah Teknik Besi Padang dan kemudian dilanjutkan lagi ke Sekolah Menengah Pertama Jakarta, HIS,, Ambacht dan MULO.
Dalam rentang perjalanan hidupnya, sastrawan Rivai Marlaut telah menulis beberapa novel, cerita bersambung (cerbung) antara lain;
Menulis Novel |
Dalam rentang perjalanan hidupnya, sastrawan Rivai Marlaut telah menulis beberapa novel, cerita bersambung (cerbung) antara lain;
- Kimono Hanyut (novel)
- Korban Kerondong Rumba (novel)
- Effendi di Lantai Dansa (novel)
- Dokter Haslinda (novel, 1950)
- Raesa (Novel )
- Lena Mariatun (Novel)
Dalam sebuah catatan disebutkan, Rivai Marlaut sebenarnya ikut mendirikan Kementerian Penerangan (Deppen RI). Karena itu atas kepergian Rivai Marlaut sebenarnya pihak Deppen se-Indonesia turut berduka cita, bahwa salah seorang investaris pendiri Deppen yang masih tersisa, kini sudah tutup usia dengan umur yang telah lanjut 82 tahun.
Rivai Marlaut sebenarnya pernah berhenti dari Haluan, Rivai berkelana ke Medan, Jakarta dan Bandung. Setelah terakhir di Medan jadi Redaktur Harian Bukit Barisan, Rivai kembali ke Padang dan kembali jadi Pemimpin Redaksi Harian Haluan pada tahun 70-an.
Sebagai wartawan, Rivai Marlaut mendapat pernghargaan berupa Piagam Penghargaan 70 Tahun dari Pimpinan Pusat PWI (9 Februari 1986) dan Piagam Penghargaan PWI dari PWI Cabang Sumatera Barat diserahkan pada Hari Pers Nasional (1986) * (beyete-dari berbagai sumber).