Skip to main content
Gong Budaya

follow us

Anggota DPD RI, Hj. Emma Yohanna: Tidak Saatnya Lagi Sastra “Menepi”

Dunia sastra sebenarnya bukan hanya milik sastrawan, tapi milik masyarakat. Kecintaan sastrawan pada dunia sastra sama dengan kecintaan masyarakat non sastrawan pada sastra, karena pada hakekatnya semua manusia memiliki jiwa seni. Dan karena itu adanya pandangan sastra kurang diminati ia  hanya soal cara pandang  dan penetapan harapan pada dunia sastra --boy yendra tamin

Catatan Dasril Ahmad

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Hj. Emma Yohanna menyatakan, sekarang tidak saatnya lagi kegiatan-kegiatan sastra dan seni umumnya dilaksanakan secara “menepi” seperti selama ini, tetapi sudah seharusnya dilaksanakan dengan kesan “wah!”, sehingga tidak lagi marjinal dalam upaya kita meningkatkan apresiasi sastra di tengah masyarakat. “Untuk itulah, kegiatan sastra bertajuk ‘Silaturrahim Sastrawan Sumbar 2015’ yang telah dirancang oleh kawan-kawan penulis di Padang , saya apresiasi dengan baik, dan insya Allah akan kita usahakan pelaksanaannya nanti di hotel. Untuk itu, dari sekarang kawan-kawan panitia sudah harus bekerja keras merancang sebaik mungkin, baik materi acara yang akan ditampilkan, tentunya yang menarik, maupun masalah finansial yang dibutuhkan. Semuanya harus terlebih dahulu dirancang dengan baik,” kata Emma Yohanna kepada panitia “Silaturrahim Sastrawan Sumbar 2015” yang datang beraudiensi di ruang kerjanya, kantor DPD RI, Jln. Musi No. 33 Padang, Sabtu (20/6).

Baik sebagai anggota DPD RI maupun secara pribadi, Emma yang juga penyair ini merasa berhak merespon kegiatan seperti ini sebagai salah satu program DPD yang akan dilaksanakan di daerah pemilihannya, karena setiap anggota DPD RI berhak menentukan programnya. “Setiap kami berhak menentukan program masing-masing di daerah. Justru itu, ketika mendengar ada kegiatan sastra ini, saya langsung meresponnya dengan baik sebagai program saya di Padang. Kenapa tidak?” ujarnya.
Hj Emma Yohana

Koordinator umum panitia, Wannofri Samry, dalam penjelasan ringkasnya menyatakan, pertemuan akan dilaksanakan tgl. 22 Agustus 2015 mendatang, dengan materi antara lain pembacaan puisi, musikalisasi puisi, diskusi dan peluncuran 4 buku antologi sastra (puisi, cerpen, esei/kritik dan proses kreatif) karya para penulis dari Sumatera Barat. Emma Yohanna menyambut gembira semua materi itu, terutama penerbitan dan peluncuran buku, karena dengan demikian pertemuan itu nanti meninggalkan kesan indah bagi peserta. “Penerbitan buku sastra itu sebuah ide yang bagus. Saya menghargai upaya peluncuran buku sastra itu, dan berterima kasih kepada panitia yang telah bergerak merintis kegiatan ini dari sekarang. Namun saya mohon maaf, karena kesibukan, tak bisa banyak aktif dalam kepanitiaan. Tetapi, insya Allah, di hari pelaksanaannya nanti, kalau tidak ada tugas penting, saya akan hadir,” kata Emma Yohanna optimistis, seraya menambahkan karya puisinya banyak disimpan oleh Yulizal Yunus, bisa diminta untuk diterbitkan dalam buku itu. Panitia yang hadir dalam audiensi ini adalah, Wannofri Samry, Yulfian Azrial, Syarifuddin Arifin, Dasril Ahmad, Yurnaldi dan Eddie MNS Soemanto. ***(Dasril Ahmad)

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar