Tentang objek wisata sering dipahami secara beragam dan setidaknya istilah objek wisata terkadang dicampur adukan dengan pariwisata. Secara umum yang dimaksudkan dengan objek wisata yaitu semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Namun mengenai objek wisata itu tidak ditemui dalam UU No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Sebagai ketentuan formal, UU No 10 Tahun 2009 tidak mengenal apa yang disebut dengan objek wisata, dan yang dikenal adalah apa yang disebut dengan istilah Daerah Tujuan Wisata ( Destinasi Pariwisata). Adapun yang dimaksud dengan Destinasi Pariwisata itu adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Artinya objek wisata ada dalam lingkup apa yang disebut dengan Daerah Tujuan Wisata (Destinasi Pariwisata).
 |
| Pacu Jawi salah satu daya tarik wisata |
Jika selama ini objek wisata dipahami sebagai tempat yang dikunjungi wisata dan sekarang dalam perspektif Destinasi Pariwisata, maka satu aspek yang penting dari daerah tujuan wisata adalah adanya daya tarik wisata. Tidaklah bisa disebut sebagai daerah tujuan wisata, bila daerah yang dimaksud tidak memiliki daya tarik wisata. Dalam kaitan ini daya tarik wisata itu diartikan segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Oleh karenanya, segala sesuatu yang memiliki daya tarik wisata dapat dijadikan atau dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata.Atas dasar itu, maka sebenarnya Indonesia atau daerah-daerah di wilayah Indononesia memiliki kekayaan yang melimpah untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Indonesia cukup kaya dengan daya tarik wisata, seperti alam, budaya dan tradisi.***