Ternyata, menulis kata pengantar untuk buku antologi puisi “duet” Zaidin Bakry dan Sastri Bakry (bapak dan anak) yang berjudul “Hati Prajurit di Negeri Tanpa Hati” tidaklah mudah, tidak semudah penulisan yang sama untuk antologi puisi penyair lain yang pernah saya kerjakan selama ini. Untuk buku ini membuat saya harus bekerja ekstrateliti dan hati-hati dalam mengumpulkan data-data faktual yang relevan berkaitan dengan profesi, pengalaman hidup dan suasana zaman yang melatarbelakangi karya-karya mereka, yang dipandang pas ditulis untuk mengantarkan terbitnya buku ini. Hal ini dipandang perlu, karena karya-karya mereka lahir dengan latarbelakang dan persoalan zaman yang berbeda.
Antologi Pusi |