Skip to main content
Gong Budaya

follow us

Teluk Mandeh Yang Indah Dan Bangkai Kapal MV Boelongan Nederland

Catatan Harfiandri Damanhuri

Inilah sisi lintasan sejarah di kawasan wisata Mandeh ! Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa jalur barat Samudera Hindia di belahan barat Pulau Sumatera, adalah jalur tersibuk sejak dahulu, sabagai salah satu palau emas incaran para penjelajah samudera, dan pulau penghasil rempah - rempah yang sangat terkenal dahulunya. Mungkin di darat bisa kita lihat bagaimana kejayaan kerajaan Indera Pura di Tapan Lunang Si Laut jejaknya masih ada, Pulau Cingkuak menjadi basis Belanda untuk mengutip pajak kepada kapal yang lalu lalang keluar masuk kawasan Pesisir Bandar Sepuluh (X), membawa hasil berupa emas dari Nagari Tambang, Bungo Pasang Painan.

Sampai saat ini bisa dilihat bukti peninggalan kejayaan masa lalu itu seperti Pusat Listrik Tenaga MicroHidro, dengan pipa besar dan tangga lebih 135 tingkat ke pusat pengedaman air sebagai sumber energi di atas bukit yang masih ada dan berfungsi baik sampai saat ini Listrik yang bersumber dari daerah ini dahulunya ikut membantu beroperasi PT Seman Padang yang sudah berdiri tahun 1901.
Sekian banyak peninggalan Benda Cagar Budaya Maritim, di darat yang tidak terawat dengan baik, misalnya saja bekas benteng - benteng pertahanan Belanda dan Jepang disepanjang pesisir pantai dan pulau - pulau kecil mulai belahan pantai utara dari Pasaman Barat sampai ke selatan di Pelabuhan Muara Sakai di ujung Kabupaten Pesisir Selatan. Selain itu ternyata kita masih menyimpan Bangkai Kapal MV Boelongan Naderland yang berukuran 72.6 x 11.63 x 3.7 m, dengan berat 1053 grt yang bertahun 1915 terpaku diam pada kedalaman 17 - 28 m di perairan kawasan Teluk Mandeh.

Kapal Tenggelam Mandeh ini satu-satunya aset yang sudah tercatat sebagai inventaris No.14/BCB-TB/A/14.2007. Hasil penelitian tentang kapal ini untuk tahap awal sudah di presentasikan pada Internasional Symposium on Boat and Ship Archaeologi Oktober 2012 di Belanda oleh Mbak Nia dari Loka LPSDKP Bungus, sambil melengkapi bahan - bahan dan literatur dan meminta masukan, klarifikasi, sejarah tentang kebenaran kapal ini dengan pemerhati dan pakar dari Belanda negeri asal bangkai kapal MV Boelongan Naderland ini.


Kami hadir sebagai peserta sangat mengapresiasi dari Kegiatan FGD yang mengangkat tema Menguak Sumberdaya Perairan Pesisir Selatan; Menggali Potensi Wisata Bawah Air Situs Kapal Tenggelam MV Boelongan Nederland di Kawasan Mandeh untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Kabupaten Pesisir Selatan secara spesifik dan Sumatera Barat sacara umum yang bertempat di Ruang Rapat Bupati Pesisir Selatan Minggu lalu (Narasi Harfiandri Damanhuri, 20.12.2014/23.45-edited bdk-1)

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar